Lupa Matikan HP Saat Salat? Gini Hukumnya!
![]() |
| Ilustrasi logo peringatan matikan HP saat Salat. dok. Pixabay.com/Isakarakus |
HP bunyi pas salat bikin panik? Yuk cari tahu hukum mematikan HP saat salat dan cara jaga kekhusyukan biar ibadah tetap sah!
Pernah nggak sih kamu lagi fokus salat, tiba-tiba HP di saku berdering kencang banget? Suasana masjid yang khusyuk langsung berubah jadi penuh tatapan. Apalagi kalau ringtone-nya lagu dangdut atau notifikasi grup WA keluarga. Malu? Sudah pasti. Panik? Jelas! Tapi muncul pertanyaan yang sering bikin bingung: boleh nggak sih mematikan HP saat salat? Apa salatnya batal kalau kita bergerak buat matiin HP?
Nah, ternyata kasus kayak gini bukan hal sepele, loh. Di era digital sekarang, HP udah jadi bagian dari hidup kita — dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, si gadget ini nggak pernah lepas dari genggaman. Tapi justru karena terlalu dekat, kadang kita lupa hal kecil kayak mematikan suaranya sebelum salat. Padahal, gangguan sekecil itu bisa bikin kekhusyukan ibadah kita hilang seketika.
Dalam Islam, salat itu ibadah yang sangat agung. Rasulullah SAW bersabda:
“Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku salat.” (HR. Bukhari)
Artinya, tata cara dan adab dalam salat udah dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi, setiap gerakan, ucapan, sampai kondisi hati dalam salat perlu dijaga. Termasuk urusan HP yang suka bikin kaget di tengah-tengah rakaat. Yuk, kita bahas tuntas biar kamu nggak salah langkah lagi kalau HP tiba-tiba bunyi pas salat.
Mematikan HP Saat Salat: Boleh, Asal Nggak Berlebihan!
Kita mulai dari hal paling mendasar dulu: apakah mematikan HP saat salat membatalkan ibadah? Jawabannya, nggak batal selama gerakannya sedikit dan tujuannya benar.
Ulama besar Sayyid Bakri Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin menjelaskan:
“Ketidakbatalan salat karena sedikit gerak berlaku jika tidak dimaksudkan untuk bermain-main. Tetapi jika niatnya untuk main-main, maka salatnya batal.”
Artinya, kalau kamu gerak sedikit buat matiin HP karena deringnya ganggu kekhusyukan, maka gerakan itu nggak membatalkan salat. Justru itu bisa dianggap bagian dari menjaga adab salat agar nggak mengganggu orang lain. Tapi, kalau kamu malah iseng buka pesan atau scrolling, ya jelas batal.
Dalam mazhab Syafi’i, ada batasan yang jelas tentang “gerakan banyak” dan “gerakan sedikit” saat salat. Gerakan dianggap banyak kalau dilakukan tiga kali berturut-turut tanpa jeda. Misalnya, kamu angkat tangan, geser badan, dan tekan tombol HP secara cepat — itu bisa dianggap berlebihan. Tapi kalau cuma satu dua gerakan kecil untuk mematikan suara, masih aman banget.
Imam an-Nawawi juga menjelaskan dalam Raudhah at-Thalibin bahwa gerakan dianggap terpisah kalau sudah ada jeda yang cukup lama antara satu gerakan dengan gerakan berikutnya. Jadi, kalau kamu sempat berhenti dulu setelah menekan tombol, gerakan berikutnya nggak dihitung sambungannya.
Intinya, niat dan intensitas gerakan itu yang jadi pembeda. Gerakan sedikit karena keadaan mendesak seperti mematikan HP yang berdering nggak dosa dan nggak membatalkan salat, malah termasuk tindakan yang baik karena menjaga kekhusyukan diri dan jamaah lain.
Makanya, kalau suatu hari kamu mengalami hal kayak gini, jangan panik. Tetap tenang, tekan tombol cepat tanpa banyak gerak, lalu lanjutkan salat seperti biasa.
Khusyuk di Era Digital: Kunci Ibadah yang Nggak Terganggu HP
Sekarang coba kita refleksi sedikit. Kita hidup di era di mana HP kayaknya jadi perpanjangan tangan manusia. Dari bangun tidur, buka HP; mau tidur, pegang HP. Tapi ketika salat — momen paling penting buat “berkomunikasi langsung dengan Allah” — seharusnya semua urusan dunia ditinggalkan dulu.
Khusyuk itu bukan cuma soal diam dan tenang, tapi juga soal fokus hati. Dan menjaga fokus ini butuh usaha, termasuk dari hal sepele seperti mengatur HP. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum salat — mulai dari bersuci, memakai pakaian bersih, menutup aurat, hingga memastikan lingkungan sekitar mendukung kekhusyukan. Nah, dalam konteks zaman sekarang, salah satu bentuk “persiapan modern” itu adalah memastikan HP dalam mode senyap atau nonaktif.
Kalau diibaratkan, salat itu kayak “meeting pribadi” dengan Allah SWT. Gimana rasanya kalau lagi serius bicara, tiba-tiba HP kamu bunyi notif TikTok? Pastinya ganggu banget, kan? Apalagi di masjid, bisa bikin jamaah lain kehilangan fokus. Karena itu, para ulama juga menganjurkan umat Islam untuk mencegah segala hal yang bisa mengganggu kekhusyukan salat — baik dari luar maupun dalam diri.
Menariknya, menurut beberapa ulama, mematikan HP ketika bunyi juga bisa masuk dalam kategori “menolak gangguan dalam ibadah”, yang artinya punya nilai pahala tersendiri. Sebab kamu bukan sekadar melakukan gerakan kecil, tapi juga menjaga suasana ibadah agar tetap tenang untuk diri sendiri dan orang lain.
Jadi mulai sekarang, biasakan deh sebelum takbiratul ihram, cek HP dulu sebentar. Pastikan udah di-silent atau mode pesawat. Ini bukan soal teknologi, tapi soal adab dan rasa hormat terhadap ibadah.***
.png)
No comments